May 21, 2006 | Author: frans
Pagi itu kami bangun sekitar jam 6 lewat, kami langsung menuju danau melalui jalan setapak dan melewati sawah. Kebetulan jarak dari hotel ke tepi danau itu tidak terlalu jauh tidak sampai 100 meter kami sudah sampai di tepi danau. Pemandangan danau yang jernih dan diapit pegunungan di saat sunrise sangat bagus sekali. Setidaknya walau kualitas hotel yang sangat dibawah standard, ternyata terbayar dengan pemandangan ini.
 

[Klik untuk memperbesar]
Kintamani di pagi hari


Sekitar jam 7:30 kamu sarapan di hotel, ternyata sarapan yang ada adalah sarapan seadanya. Awalnya kami berpikir, ya dengan USD 12/malam mau apa lagi. Karena masih lapar, kami jalan setapak ke arah keluar ke arah warung. Di sana kami makan nasi bungkus seharga Rp.3.000/bungkus.

Setelah itu kami berdua bersepakat untuk "menghanguskan" uang yang telah dibayar untuk tempat itu selama 2 malam. Kemudian ke pihak hotel saya meminta untuk menghubungi pak Nengah untuk langsung membawa kami ke Ubud.

Sekitar jam 10, Nengah sudah datang. Setelah bernegosiasi sebentar untuk sekalian ke Tampaksiring, Goa Gajah, Celuk dan Sukawati. Akhirnya kami berangkat, namun sebelumnya kami mampir ke permandian air hangat daerah Kintamani. Di sini, jika kita mau berenang di pemandian air hangat kita akan dikenakan Rp.50.000,-, namun jika hanya untuk foto-foto gratis.
 

[Klik untuk memperbesar]
Pemandian air hangat Kintamani


Di Kintamani ini sebenarnya yang cukup menarik adalah pendakian/hiking ke gunung batur, tapi paket yang ditawarkan bersama guide cukup mahal, yang termurah sekitar USD 25. Sedangkan yang kedua adalah jika kita mau ke Terunyan yakni tempat permakaman di Bali yang tidak dikubur tapi tidak bau bangkai. Untuk ke tempat ini kita harus naik boat seharga USD 50. Dengan harga segitu tentu saja kami tidak berani karena kami berpikir uang segitu belum pas buat kami.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, namun sebelumnya kami beserta pak Nengah mampir ke Pineh Colada, sebuah tempat argowisata yang dia kelola beserta temannya selama sekitar 6 bulan yang lalu. Di sana kami bisa mengambil buah sesuka kita, lalu kami disediakan pisang goreng, kalau kita datang sekitar jam 1 siang kami akan juga disuguhkan tari-tarian oleh anak kecil. Tapi... kemudian kami ditawarkan beberapa barang, saya terus terang tidak tertarik dengan barang-barang yang ditawarkan tapi Alui mengambil pencil dan beberapa notebook.
 

Setelah itu dalam perjalanan pak Nengah bertemu dengan temannya yang turut mengelola tempat itu. Akhirnya pak Nengah meminta izin kami untuk mengajak temannya pak Pineh, dengan alasan kalau pulang nanti ia akan ada teman omong. Akhirnya kami mengizinkan.

Tiba di Tampaksiring
Dalam perjalanan hujan sudah mulai turun, sesampai di Tampaksiring hujan belum berhenti. Sebenarnya kami membawa payung, tapi ternyata pak Pineh ikut dengan kami ingin menjadi guide. Oleh karena itu kami akhirnya berteduh, lalu ada seorang ojek payung. Payung kami diberikan kepada pak Pineh, lalu kami menggunakan payung ojek tadi.

Pak Pineh menjelaskan banyak hal tentang apa yang ada di dalam Tampaksiring itu, bahkan ia juga menjelaskan tentang istana di sana yang pernah ditinggal oleh Soekarno, Megawati bahkan oleh GusDur. Ia juga menjelaskan tentang mengapa orang-orang Bali menolak rancangan UU APP (Anti Pornografi dan Pornoaksi). Memang di sana terlihat beberapa patung yang "terlanjang" dan juga ada patung yang berbentuk maaf "kelamin pria". Padahal bagi orang Bali patung-patung tersebut adalah hal yang suci bukan hal yang porno. Di sini juga terdapat sumber mata air yang konon merupakan salah satu sumber mata air yang mengalir tanpa henti yang akan mengaliri sawah di sekitarnya.
 
Di sinilah tempat penyucian diri

 

[Klik untuk memperbesar]
Lebih dalam di TampakSiring

 

Istana TampakSiring, sayang kami tidak boleh masuk ke dalamnya


Setelah kami puas di Tampaksiring sekitar jam 13 kurang akhirnya kami makan siang di sebuah warung. Seperti biasa makan nasi campur ala Bali yang sudah pasti ada babi lagi... :). Entah karena sungkan karena kami sudah ketempat mereka atau apa. Mereka tidak mau kami bayarkan. Ya sudah jadi kami hanya membayar makan untuk berdua saja.

Sampai di Goa Gajah
Sekitar jam 2 siang, kami sampai di Goa Gajah. Di tempat ini pak Pineh juga menjadi guide kami. Di tempat ini ternyata candi-candinya menjadi tempat ibadah untuk 2 agama yakni Budha dan Hindu. Sangat disayangkan ternyata banyak patung-patung yang hilang diambil oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
 

Celuk dan Sukawati
Sekitar jam 3 lewat kami sampai di salah satu tempat pembuatan emas dan perak. Tadinya kami mau mencari perhiasan dari emas putih. Tapi ternyata pengrajin di sana lebih banyak membuat kerajinan dari perak. Akhirnya di sana kami hanya melihat pengrajin saja mengerjakan pembuatan perhiasan dari perak. Setelah itu kami langsung ke Sukawati, belanja sedikit buat orang di rumah.

Akhirnya kami ke Ubud
Sekitar jam 5 sore kami keluar dari pasar Sukawati dan langsung ke Ubud. Di sana kami mulai hunting hotel dari beberapa hotel akhirnya kami memutuskan untuk tinggal di Pramesti Bungalow. Ternyata tempat ini ternyata diurus oleh orang berkebangsaan swedia, Marisa dan suaminya yang berkebangsaan Jerman Marcel. Tempat ini cukup bagus walau tidak ada AC tapi tempat ini bangunan baru dengan harga sekitar Rp.100.000/malam berikut dengan sarapan. Memang tempat ini masuk gang sekitar 50-100 meter. Di tempat ini hanya memiliki 8 kamar sedangkan 2 kamar sudah dipakai oleh Marisa dan Marcel berdua. Jadi yang bisa di"jual" hanya 6 kamar. Masing-masing kamar terdiri dari 2 ranjang, yakni 1 ranjang double dan 1 ranjang single.
 
Di sinilah kami menginap


Akhirnya perjalanan hari itu selesai, kami mandi dan sedikit beristirahat. Sekitar jam 7 sore kami keluar untuk mencari makan malam. Ternyata mencari makan murah di Ubud itu lebih sulit ketimbang di Kuta. Setelah kami berjalan agak ke barat akhirnya kami bertemu dengan seorang anak perempuan yang menjajakan nasi bungkus seharga Rp.2000,-. Akhirnya kami beli 3, karena porsinya itu menurutku porsi anak-anak atau wanita. Setelah itu kami pulang untuk makan, dan seperti biasa melakuan ritual kami lalu beristirahat .....zzzzzz

Comments

  1. chrisianti 
    June 22, 2006 - 17:46:43

    wuihhhh,,,,tempat ne bgs buangettttt deh. Br liat aza bikin org t'tarik utk ksono n b'angan2 alo kt ada dsono hehehe,,,bnr2 oke abs duh,,,, alo bs diungkap kan dgn jari ingin kuungkapkan dg acungan 2 jempol tgn (kanan dan kiri) lalu alo bs ditambah jempol kaki :D. Wah,,,,ini bs jd ide bt kelak ogut merit nanti neh soalnya tempatnya beneeerrrrr,,,,,,,beneerrrrrr uenaaaakkkk tenan :P Kudoakan semoga ko2 n ci Alui (hihihi,,,,alo ga slh ini nama istri ko2 kan?):D bahagia selalu en,,,, GBU N UR FAM'S Aminnnnn......... :)

  1. Nana 
    July 10, 2006 - 15:49:44

    Congrats for yr wedding. Wow seru juga baca pengalaman kalian berdua selama di Bali. Tapinya laen kali kamar2 hotelnya dipoto juga donk..biar ketahuan bagus/jeleknya. Khan supaya kami nggak ke"jebak" jugak hie hie hie.

  1. nia agatha cengkareng 
    July 31, 2010 - 07:37:36

    blog ini bagus banget tapi saya sarankan untuk kekayaan alam indonesia dan tempat wisata indonesia yang dibikin blog sebanyak-banyaknya ya, sukses selalu


Leave comment

This item is closed, it's not possible to add new comments to it or to vote on it
« Prev itemNext item »