May 15, 2006 | Author: frans
Pagi-pagi benar kami sudah bangun sekitar jam 4:30 kami berdua hanya berbincang2 di atas tempat peraduan. Kurang lebih jam 5:00 telepon berdering, itu pertanda morning call dari receptionist karena kami akan menggunakan fasilitas mereka untuk melihat lumba-lumba yang nanti akan berangkat jam 5:30. Tapi memang pelayanan yang aneh, saat telepon kami angkat tiba-tiba langsung terputus.

Lihat lumba-lumba
Jam 5:30, kami sudah menunggu di tepi pantai. Tapi entah kenapa kami belum diangkut juga oleh kapal boat "primitif", mungkin karena kami agak terlambat memesan fasilitas ini. Jadi saya baru teringat untuk pesan fasilitas melihat lumba-lumba ini sekitar jam 18:00 kemarin dan kita harus membayar Rp.55.000/orang. Akhirnya sekitar jam 6:00 kami terangkut juga.
 

[Klik untuk memperbesar]
Pantai Lovina di pagi hari


Perahu kayu yang menggunakan mesin teplok ini akhirnya berangkat, langit sudah agak terang. Pancaran mentari yang memantul di permukaan laut memperindah perjalanan kami pagi itu. Melihat pegunungan yang masih diselimuti embun putih jelas terlihat dari atas perahu. Sekitar 30 menit kami telah mencapai tengah laut. Dimana perahu-perahu sejenis sudah berkumpul di sana. Sepertinya di sanalah lokasi ditemukannya gerombolan lumba-lumba.
 
Kami berangkat

 
Lumba-lumba-pun akhirnya terlihat


Pemandangan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya, ada gerombolan lumba-lumba yang berjarak tidak kurang dari 5 meter bermain dan melompat di samping kami. Ternyata ada banyak gerombolan lumba-lumba di sana. Saat ada gerombolan lumba-lumba keluar, beberapa perahu menuju ke arah lumba-lumba itu kemudian lumba-lumba itu menghilang. Kemudian muncul di tempat lain lalu kami seakan mengejar lumba-lumba itu. Begitu seterusnya hingga sekitar pukul 08:30 kami kembali ke hotel, sarapan dan siap-siap ke Kintamani.

Perjalanan ke Kintamani
Rencananya hari itu kami mau ke gereja, tapi karena terlalu lelah kami tidak jadi ke gereja. Lagipula kami harus packing lagi barang-barang kami dan sedikit beristirahat. Sekitar jam 11:00 jemputan dari Kintamani tiba. Pak Nengah, driver yang mengantarkan kami bercerita banyak hal tentang Kintamani. Karena katanya Kintamani itu dingin, akhirnya terpaksa saya membeli sweeter di sebuah pasar yang hampir tutup dengan harga yang sedikit lebih tinggi kalau beli di Jakarta.
 
Gunung Kintamani dari atas


Sekitar jam 3 sore akhirnya kami tiba di Kintamani, diluar dugaan kamar standard untuk Hotel Surya yang kami pesan dari Jakarta ternyata benar-benar di bawah standard. Tidak ada lemari, tidak ada keset kaki, toilet yang tidak bisa dibilang bersih, gorden yang lusuh dan ranjang yang bau apek.
 
Kintamani di waktu malam


Malam itu kami tidak bisa kemana-mana karena memang tempatnya sangat terpencil, jadi kami hanya makan malam di hotel. Lalu langsung berdoa, baca Alkitab trus tidur ZZZZZzzzzzz

Comments

  1. PF 
    May 24, 2006 - 14:09:51

    Halo Frans, Wah, dimana itu liat lumba2nya.. mauuuuu..... ngomong2, bahasa lu hihi.."peraduan" kekekekkkk...... :-D Btw, congrat dulu yach, buat wedding-nya. Frans, sayang kalian gak makan seafood di Jimbaran, tempatnya enak, sambil makan pakai tangan deket pantai, romantiiisss.... cocok deh buat kalian yg lagi ber honeymoon:-D. Kalau warung Made emang katanya ngetop sih, pernah kesana, emang suasananya enak. Salam buat istri. Aduh, itu lumba2... nice shot!


Leave comment

This item is closed, it's not possible to add new comments to it or to vote on it
« Prev itemNext item »