October 15, 2009 | Author: frans
Walaupun saya dan istri sudah terpisah sekitar 1 tahun 8 bulan tapi saya tetap berpikir, jika mereka sudah di sini semua perlengkapan sudah siap. Setidaknya saya datang ke sini sebagai pembuka jalan untuk keluarga. Salah satunya adalah kerinduan saya untuk bisa memberikan mereka tempat tinggal yang layak untuk mereka dan saya yakin juga kerinduan sama bagi semua pria yang bertanggung jawab kepada keluarganya.

Awalnya saya tidak pernah membayangkan untuk memiliki tempat tinggal di Sydney yang konon katanya kota yang propertinya mendapat rangking no-5 termahal di dunia. Tapi kalo Tuhan buka jalan siapa yang bisa menutup.

Rumah Pemberian Tuhan


Karena krisis ekonomi yang mendunia, pemerintah Australia memberikan insentif bagi warganegara dan Permanent Resident yang berkeinginan membeli properti dengan sejumlah uang. Informasi ini bagi saya seperti ada angin segar, apalagi jumlahnya tidak bisa dibilang sedikit jadi sekitar $14,000 untuk rumah lama dan $21,000 untuk properti baru.
Dengan bermodal berita ini saya mencoba mencari properti yang kelak akan saya beli untuk keluarga. Memang kalau dibilang permintaan properti di Sydney ini memang sangat sangat tinggi. Jual properti kaya jual tahu goreng, Open House hari ini, hari ini laku. Ini berlaku untuk wilayah yang tidak terlalu jauh dari City. Dari bulan Mei 2009 sampai akhirnya bulan September 2009 saya dapatkan sebuah tempat yang saya rasa cocok untuk keluarga.

Perlu diketahui bahwa bulan september merupakan bulan terakhir untuk mendapatkan insentif full karena bulan oktober insentifnya akan dipotong sekitar 25%. Emang aneh, saat hari-hari akan dipotong eh malah saya dapat propertinya pas tanggal 26 September 2009.

Saya Tertipu
Emang benar kalau ada orang yang bilang, kalau kita makin tahu kita jadi makin takut. Tapi kalau kita tidak tahu justru kuasa Tuhan yang beneran bekerja.

Awalnya saya berpikir kalau $14,000 itu dibayarkan di depan untuk tambahan DP properti sebesar 10%. Tapi nyatanya.... gak seperti itu, saya harus bisa menyediakan Fresh Money sebesar 10%. Walah, saya uda bayar tanda jadi 0,25% koq baru tau kaya ginian :(.
Belum lagi biaya yang lain-lainnya seperti biaya Solicitor, biaya inspect ini dan itu pokoknya hitung punya hitung ada sekitar $3500an. Belum buat beli perlengkapan rumah tangga yang lain seperti furniture, alat elektronik dan lain sebagainya. Gejala kurang nih duitnya kalau misalnya saya memaksakan untuk bisa DP 10%... :(

Tapi emang Tuhan itu ajaib banget, ada aja orang yang mau minjemin duit Rp.43jt atau sekitar $5000. Gila khan, gak tau saya orangnya seperti apa ech bisa aja ada orang yang percaya, padahal saya posting di FaceBook aja responnya juga gak banyak, ada juga yang tanya setelah dijelasin gak ada respon lagi :). Tapi ini gak pake Facebook-facebookan bisa ngasih segede itu.

Singkat cerita proses aplikasi berjalan, tapi masalahnya sekarang cooling period yang sedianya 10 hari tidak bisa kami penuhi. Cooling period adalah masa tenggang yang diberikan pemilik unit (rumah susun) untuk melakukan pembayaran 10%. Dan nilai ini tidak bisa kembali lagi, makanya kita harus mengusahakan agar kita positif dapat pinjaman baru dibayar nilai yang 10% itu. Biasanya lama cooling period ini sekitar 5-10 hari, dan waktu ini digunakan untuk kita mengajukan kredit ke bank.

Saat cooling period mau habis bank belum juga memberikan kepastian tentang disetujuinya permohonan pinjaman saya. Lalu Solicitor minta tenggang waktu untuk tambah 1 minggu lagi. Tapi ternyata 1 minggu hampir berakhir, bank juga belum juga kasih keputusan. Kembali Solicitor minta perpanjangan 1 minggu lagi, wah kali ini gak dikasih. Waduh Solicitor bingung saya apa lagi. Pilihannya cuma 2, kita jalan dengan bayar DP 10% dan jika pinjaman gak disetujui maka uang 10% itu hilang atau terminate sama sekali. Nah ini khan sayang juga soalnya gak gampang loh cari properti yang sreg. Kalau saya terminate berarti pertama; saya kehilangan 0.25% dari harga rumah, kedua; saya kehilangan uang untuk biaya Strata Report, ketiga; saya kehilangan uang untuk biaya Solicitor dan juga biaya-biaya yang lain ditambah dengan waktu dan tenaga yang tidak sedikit.

Kuasa Tuhan Mulai Bekerja
Setelah dapat informasi yang gak bagus ini, sorenya saya berinisiatif untuk menemui sang empunya properti ini. Biar gerimis tetap juga ngotot ke sana, bermodal kerupuk Rotary 2 bungkus tetap dengan niat ketemu sang empunya. Bertemulah saya dengan sang empunya unit ini. Saya bertemu tapi saya gak dikasih masuk, alasannya karena dia wanita sendiri. Mau dikasih kerupuk yang uda disiapin malah gak mau. Ya sudah kita ngomong agak kaku-kaku gitu dibatasi dengan pintu kawat nyamuk, wong inggris saya juga masih belepotan koq. Tapi pertemuan ini juga gak sia-sia, seninnya solicitor saya minta tengang waktu cuma 3 hari, ech malah dikasih sampe senin (19 Oktober 2009). Aneh gak sih?

Trus result dari bank baru keluar hari ini 15 Oktober 2009, dengan tanpa penurunan nilai. Jadi nilai properti yang dinilai bank bisa sama dengan nilai beli saya. Praise Lord banget gak sih. Padahal nilai itu sudah saya naikkan $11,500 dari nilai bukanya loh. Pada umumnya bank kalau kasih penilaian itu umumnya dibawah dari harga kita beli. Coba saja dia kasih harga dibawah harga saya beli, saya uda jamin pasti saya terminate. Karena saya uda gak ada uang lagi.

Trus satu lagi nih bonus dari Tuhan, Emang Dia kalau kasih berkat gak tanggung-tanggung. Saya kebetulan dapat bunga yang lumayan kecil yakni cuma 4,87% dari produk Bankwest Tracker Ultra Home Loan. Produk ini lumayan menguntungkan karena selama 3 tahun saya akan mendapatkan potongan bunga sebesar 0.9%. Anehnya begitu aplikasi saya masuk, produk ini ditarik dan tidak dipasarkan lagi. Seakan produk ini emang untuk saya he.. he.. :)

Ketegangan Di Saat Pembayaran
(Updated 20 Oktober 2009)
Tanggal 19 Oktober 2009 adalah tanggal terakhir cooling period dimana sudah ditetapkan bahwa hari itu saya harus membayar 9.75% dari nilai properti, karena 0.25% sudah diambil dimuka sebagai tanda jadi. Jadi agent gak berhak menawarkan properti itu ke orang lain kalau kita sudah kasih tanda jadi 0.25% itu. Untuk hal sepele seperti ini saja ternyata benar-benar menjadi hari yang menegangkan buat saya. Banyak kejadian di hari ini.

1. Di saat pembayaran total Down Payment 10% ini harusnya saya bisa beremuk dengan solicitor yang sudah saya tunjuk. Tapi ternyata saya mendapatkan kabar buruk, ternyata solicitor-nya mendapat musibah. Kena keracunan makanan hingga masuk ruang darurat (Emergency Room). Ditelp gak diangkat-angkat, yang angkat malah staffnya dan staffnya cuma bilang belum bisa ngomong dulu, lagi di rumah sakit, nanti dihubungi. Padahal si agent uda telp2 mulu :(. Akhirnya saya konsultasi dengan broker saya, dan dengan keputusan saya tetap bayar DPnya walau gak konsultasi dengan solicitor, karena menurut dia kasus saya uda aman. Aman di sini berarti bahwa permohonan kredit sudah dipenuhi. Karena kalau saya bayar DP dan kemudian pinjamannya gak disetujui maka uang 10% itu akan hangus.

2. Pembayaran terakhir adalah hari itu, saya gak dikasih tau kalo pembayaran gak bisa via transfer dan perlu diketahui transfer di sini agak lama butuh waktu sekitar 1 hari baru bisa nyampe. Jadi si Agent hanya menerima cek, padahal saya gak pernah punya buku cek. Akhirnya saya ngomong ama bos, dan bagusnya si bos mau bantu keluarin cek untuk bayar sisa DP 10% dan saya transfer uang saya ke rekening bos. Dan sialnya baru tahu kalo si Bank tempat saya nabung itu ngebatasin transfer antar rekening, jadi ahasil saya gak bisa transfer full ke bos. Untungnya si bos bisa ngerti, jadi besoknya baru saya bisa transfer sisanya

3. Baru tahu kalo ternyata si broker bikin aplikasi pinjamannyaa sebesar 95% dari harga rumah. Jadi LMI (Lender Mortgage Insurance)-nya lumaayan gede. LMI ini dikenakan untuk yang minjamnya diatas 80%, jadi LMI ini hanya untuk menjamin nilai diatas 80%. Makin besar kita pinjam ya makin gede LMI-nya, ternyata hitung punya hitung kalau saya pinjam cuma 90%, saya bisa diuntungkan sekitar $1000an lebih. Nah kasusnya sekarang adalah, tanggal pembayaran jatuh tanggal 9 November 2009, kalau diproses ulang takut gak keburu. Bagusnya sorenya si solicitor baean dan minta tambahan waktu untuk pembayaran selama 2 minggu extra bagusnya dikasih ama si pemilik. Jadi proses sekarang uda jalan, jadi prediksinya saya masih ada kemungkinan mengubah kontrak dengan bank yang diharapkan bisa dihemat sekitar $1000an, lumayan khan bisa buat tambah-tambah beli perabotan.

Bener-bener hari-hari yang menegangan dan berkat Dia semuanya jadi lancar........

Oh iya, sebelumnya saya mau bercerita tentang niat saya untuk beli properti ini emang bener-bener iman nekat bin gila. Awalnya saya cuma mau ngontrak rumah dulu. Tapi ntah kenapa ada suatu dorongan yang kuat sekali dalam diri saya untuk memiliki properti. Padahal kalau dilihat tabungan mah boro-boro beli rumah, disetujui buat bisa dapetin properti yang bisa disewa aja uda bagus. Tapi keinginan ini begitu kuat, coba doa jawabannya memang gak eksplisit sempet discuss juga dengan ko Han Han (pdt Agus Gunawan). Koq kayanya ada dorongan yang begitu kuat untuk hal ini.

Ada orang yang bilang kalo belum terlihat gila dimata orang, belum kristen namanya. Gila disini bukan berarti sakit jiwa loh tapi dalam hal iman yang nekat dan bener-bener berserah kepadaNya. Dan itu yang bener-bener saya terapkan. Jujur kalo gak berserah saya gak bisa tidur mikirin ginian.

Waktu saya pulang ke Jakarta di bulan July 2009 kemarin, saya sempat beribadah di Tiberias sebanyak 4 kali, namun hanya 3 kali saya sempat maju beserta istri dan Andrea waktu ada altar call. Pada saat kebaktian di Mangga Dua Square, waktu pengkotbahnya Pdt. Josua Tumakaka, saya maju langsung berteriak, kalau saya ingin punya tempat tinggal di Sydney tahun ini (2009) dan PR istri bisa cepat keluar. Orang yang mendengar ucapan saya itu memandang kami sekeluarga seperti orang aneh bahkan seperti mahluk ruang angkasa, tapi kita mah cuek aja. Tapi dengan pdt Simeon Yunus dan pdt Andreas Melkisedek saya gak sampai seperti itu, tapi bisa bertemu langsung tanpa harus berteriak.

Tapi memang saya terus belajar untuk punya iman radikal dan ini justru saya dapatkan dari pendeta-pendeta Tiberias. Gak pernah saya lihat gereja lain yang pendetanya punya iman se-radikal pendeta di Tiberias. Iman radikal di sini bukan fanatik terhadap gereja loh, tapi Iman radikal di sini adalah iman kepada apa yang kita sembah dalam hal ini Yesus Kristus. Mau yang namanya gereja dibakar keq, mau yang namanya kristen dijelek-jelekkan keq, dihina-hina keq ya sebodo amat. Karena gereja dan agama kristen gak akan pernah membawa kita dalam hidup yang kekal, jadi buat apa dibela-bela. Tapi iman kita kepada Bapa di Sorga yang membawa kita ke dalam keselamatan, kesehatan, damai sejahtera dan hidup kekal dalam kerajaan sorga dan hebatnya ini gak buat kita doang loh, tapi buat seisi keluarga kita (Kalau pake istilah pdt. Theodorus Tabaraka namanya "Tiong mentok" :p). Iman radikal juga mempunyai arti dimana kita total 100% berserah dan percaya akan Dia. Karena selama kita masih menggunakan akal pikiran kita dan mencari-cari alternatif penyelesaian lain tanpa berserah, Dia gak akan turun tangan.


"Iman radikal justru membuat kita jadi lebih diberkati, tapi tentu saja harus diikuti dengan doa dan berserah kepadaNya agar kita bisa lebih peka untuk menangkap pesan-pesanNya."

Doa saya, semua yang membaca tulisan ini bisa turut diberkati berlimpah-limpah dan melebihi apa yang saya dapatkan. Karena Tuhan yang kita sembah tidak terbatas. Saya yang masih punya banyak dosa dan cela aja masih bisa diberkati. Apalagi anda yang mungkin jauh lebih baik dari saya.

Via blog ini secara khusus ya mengucapkan terima kasih kepada: *)
1. Pdt. Josua Tumakaka
2. Pdt. Simeon Yunus
3. Pdt. Andreas Melkisedek
4. Pdt. Agus Gunawan (Gembala Sidang Bethany Successful Sydney)
Karena beliau-beliaulah yang telah memberi bimbingan dan mendoakan saya secara khusus untuk bisa punya tempat tinggal di Sydney
5. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak yang turut serta membantu saya mendapatkan properti ini yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu

*) Maaf jika ada kesalahan penulisan nama.

Saya agak menyayangkan, di Sydney saya belum pernah ketemu dengan pendeta-pendeta yang punya iman se-radikal pendeta-pendeta di Indonesia. Seandainya ada, gak akan mungkin gereja di Sydney bisa sepi.

Kesaksian lain yang terkait
- My dream come true (Kesaksian di hari ulang tahun)

Category: Confession

Comments

  1. Fissa 
    October 15, 2009 - 19:24:18

    Congrat ya Frans...kuasa Tuhan memang besar..banyak campur tangan Tuhan juga di kehidupan gw nd cai...sukses slalu yah...JBU nd your family...

  1. frans 
    October 16, 2009 - 13:39:15

    Thx ya Fis, kadang kasihan untuk mereka yang masih meragukan-Nya.

  1. Ratna 
    October 21, 2009 - 00:51:57

    congratulation bro....that's great story.....jadi kepengen juga neh merasakan hal yg sama.......smoga lo tetep selalu tdk pernah lupa bersyukur krn Tuhan tlh memberikan apa yg menjadi keinginanmu....sukses selalu ya bro....

  1. Evelin 
    October 29, 2009 - 02:44:44

    Good is God all the Time, Ko :-) Sukses abias deh buat koko di sana..Just Giving the Best for God and be a Worship Generation :-)

  1. Ida ManiK 
    November 09, 2009 - 04:58:37

    TUHAN YESUS pasti akan memberi lebih lagi utk P. Frans & Kel di waktu yang akan tentunya.....

    Aku dOain P. Frans & Kel. biSa kumpul secepatnYa. Tetap setia di dalam TUHAN ya, P. Frans.

  1. Kasim 
    December 27, 2009 - 02:54:02

    anugerah dari Tuhan karena memiliki properti di Sydney, selamat ya.

  1. Martinus Getty 
    April 22, 2010 - 01:11:28

    Gw seneng banget..and ini nambah iman Gw akan Yesus Kristus..

    Semoga gw bisa ngobrol2 ama lu di Sydney yach..

    GBU bro..

  1. merry wijaya 
    May 17, 2010 - 07:37:18

    kesaksiannya bagus bwt mendewasakan iman dan lebih yakin sama kuasa Tuhan Yesus :)

    jd semakin pengen usaha untuk sampai aussie


Leave comment

This item is closed, it's not possible to add new comments to it or to vote on it
« Prev item • Next item »