May 20, 2009 | Author: frans
null

Saya sudah dari tahun 2003, sejak bekerja di Intimedia menjadi nasabah Lippobank. Walaupun sudah berhenti dari Intimedia, saya merasakan pelayanan Lippobank cukup baik jadi tidak ada alasan bagi saya untuk pindah ke bank lain, belum lagi fasilitas Internet Banking-nya yang simple dan sangat bisa diandalkan buat saya. Walau sempat beberapa kali down karena data maintenace, namun itu masih bisa dimengerti.

Namun pada tanggal 17 Mei 2009 setelah Bank Lippo dan Bank Niaga melebur jadi satu hingga Bank CIMBNiaga melakukan peluncuran Sistem Internet Bankingnya yang baru, masalah mulai terjadi. Internet Banking yang baru ini diluncurkan Bank CIMBNiaga untuk menggantikan Sistem Internet Bank Niaga dan LippoBank yang lama.
Namun sistem yang baru ini justru cendrung merugikan dan merepotkan para nasabah serta informasi yang disampaikan ke nasabah tidak lengkap dan menyesatkan. Mengapa saya katakan demikian?

1. Kini untuk bertransaksi via Internet Banking di CIMBNiaga, nasabah diharuskan menggunakan handphone dengan provider tertentu, yang bisa dikenakan biaya Rp.500 untuk menerima mPIN melalui SMS dengan dalih meningkatkan keamanan transaksi. Padahal pengiriman mPIN toh bisa dilakukan melalui E-Mail, karena otoriasi yang lain-lain juga dilakukan via E-Mail. Jadi hal ini memang sengaja dibuat-buat untuk mendapatkan uang recehan via SMS yang dikirimkan ke nasabah.

2. Saat registrasi, di website Bank CIMBNiaga tertulis bisa dimasukkan nomer handphone luar negeri. Namun kenyataannya tidak semua nomer luar negeri itu bisa dan Bank CIMBNiaga tidak memberikan daftar provider yang bisa dan yang tidak. Dampaknya adalah, jika nasabah yang berada di luar negeri terlanjur memasukkan nomer handphone yang providernya tidak ada kerja sama dengan Telkomsel, maka nasabah itu harus pulang ke Indonesia hanya untuk mengurus hal seperti ini. Karena mereka tidak bisa mengubah nomer handphone via telp atau internet.

Hal ini sama seperti apa yang saya alami saat ini, karena saya saat ini sedang tugas di Sydney, Australia. Saya dipaksa harus pulang jika ingin tetap menggunakan Internet Banking hanya untuk mengubah nomer handphone, karena nomer handphone yang saya masukkan adalah nomer handphone australia. Jadi saya harus memasukkan nomer handphone istri saya yang di Jakarta, lalu dari Jakarta istri saya harus memforward SMS yang dikirim Bank CIMBNiaga ke saya. Benar-benar merepotkan bukan?

Ternyata disaat krisis masih ada perusahaan yang membebankan nasabah dengan dalih meningkatkan keamanan transaksi untuk mendulang recehan dari nasabah. Selain itu juga melalui sistem baru ini, Bank CIMBNiaga sudah melakukan diskriminasi terhadap provider celular baru yang belum bisa diajak kerja sama untuk memotong Rp.500 dari nasabahnya.

Saya sedang memikirkan untuk segera mengganti Bank yang tetap mempunyai fasilitas Internet Banking, semoga gak rese seperti ini. Ada yang bisa memberikan saya masukan kira2 bank apa ya?

Publikasi yang sama di media lain:


Baca juga Artikel terkait:
- Tanggapan dari CIMB Niaga

Category: Pique

Comments

  1. sony lauw 
    May 20, 2009 - 21:01:25

    Sepengetahuan gw Ada 3 method yang biasa di lakukan oleh bank untuk melakukan authentikasi internet banking transaction.
    1. nasabah tinggal key in userid dan password setelah itu si user login bisa melakukan transaksi (saya rasa ini kurang aman)
    2. menggunakan userid, password dan token
    3. menggunakan userid, password dan sms (OTP - One Time Pin)

    Untuk case nya bro Frans di karenakan sedang berada di luar Indonesia dan kalau ingin merubah nomor hp nya harus balik dulu ke indo ga worthed kali yach kalau harus balik ke indo cuma untuk ngubah personal details.hehehe..

    Mungkin bisa di tanyakan ke CIMB apakah meraka punya Token sebagai pengganti SMS? dan apakah mereka punya kantor di Sydney? (bukan kantor operational cuma kantor numpang di bank local di OZ gw lupa istilahnya). Kalau misalnya ada token dan juga ada kantor nya di Sydney. Ganti aja authenticationnya pake token dan suru CIMB kirim tuh token ke kantor dia yang ada di Sydney.

    Untuk bank di SG nasabah bebas memilih authentication yang meraka suka bisa pake token atau sms. Bank di indo udah ada yang bisa kayak gitu kah?
    Kalau emang terpaksa harus buka acount baru di bank yang lain mungkin gw bilang BCA bisa di pertimbangkan.

    Coba check juga apakan BCA punya kantor di Sydney (bukan kantor operational). Kalau di SG BCA ada kantornya (bukan kantor operational) jadi kalau misal ada nasabah ingin mengganti token bisa minta di kirim sama kantor cabang tempat mereka buka account ke kantor BCA yg ada di SG. Kalau buka account baru gw lon tau apakah bisa apa ga.

    Kalau masih belum bisa juga, bikin aja account atas nama bini loe trus kirim deh tokennya ke Sydney :)

  1. frans 
    May 20, 2009 - 23:35:37

    Masalahnya gak cuma itu bro.
    Gw telp international call responnya luaammmaa bgt dan tidak memuaskan. Dah gitu gw kirim email gak pernah dibales. Cape deh...

    Kalo BCA gimana ya bro, uda terkenal dengan Bank Cape Antri sih... :(. BTW, Denger2 sekarang buka Account di BCA harus punya NPWP ya?. Gw gak bisa donk.. Ntar gw masukin BCA dalam list gw, thx bro atas komentarnya

  1. Fathoni Arief Rakhman 
    June 09, 2009 - 01:28:53

    Saya setuju, penggunaan email sebagai otorisasi pun sudah bagus, tidak harus dengan HP. Sebab tidak semua orang mempunyai HP, dan tidak semua provider sudah support dengan CIMBNIAGA
    Person yang berhubungan dengan Dunia Maya / virtual hampir dipastikan mempunyai EMAIL,
    Bahkan EPayment, Bank Virtual seperti PAYPAL, ALERTPAY, LIBERTYREVERSE nomor atau account kita disana adalah EMAIL
    Kami berharap CIMBNIAGA melakukan perubahan untuk kemudahan nasabahnya.

  1. lameduck 
    April 28, 2010 - 14:13:54

    Sebagai mantan nasabah Lippo, saya juga kecewa banget dengan internet banking CIMB. Suatu hari saat di luar negri sesudah agak lama tidak online, saya harus mengecek saldo. Ternyata account internet banking saya sudah diblokir oleh CIMB, waktu saya email mereka, alasan yang diberikan adalah: account internet banking yang tidak aktif selama 3 bulan otomatis diblokir. Halah, apa-apaan sih. Kalau memang rekeningnya masih aktif kenapa juga harus blokir. Dulu internet banking Lippo nggak begini. Saya email kembali, bilang minta aktifkan karena saya butuh mengakses rekening saya. Jawabannya, saya harus bikin account internet banking yang BARU, & caranya saya harus urus langsung ke cabang. Saya protes karena saya lagi di luar negri & baru akan kembali dalam jangka waktu lama, apa tidak bisa lewat internet/email saja. Mereka bilang kalau di luar negri telpon saja ke call center. Aduh plis deh ya, hari gini masih mesti interlokal, gak collect call pulak seperti layanan bank lain?? Udah mana kalau nelpon ke call center mesti ngelewatin pesan berbelit-belit & basa basi petugas, kayak murah aja nelpon dari Peru ke Indonesia. Katanya bank modern, kok nggak bisa menggunakan teknologi untuk mempermudah urusan.
    Pas akhirnya saya tiba di Indonesia & ngurusin buka account baru buat internet banking, ribetnya juga minta ampun. Account lama yang katanya sudah otomatis ketutup itu nggak bisa dihapus, sementara kalau belum dihapus ya nggak bisa bikin account baru. Sesudah hampir 2 minggu & ke 3 cabang, baru selesai masalah saya.
    Menurut saya mPin dari HP itu juga norak, akal-akalan buat nadah receh.

    Sampai sekarang saya lagi nyari bank pengganti karena saya mau nutup rekening CIMB saya. Nggak cuma masalah internet bankingnya yang norak, tp servis lain-lainnya juga memalukan. Sangat tidak profesional, lelet, sempat dikenai biaya siluman (yang butuh diomelin 2 bulan dulu baru dikembalikan), banyak janji-janji yang gak dipenuhi. Sejauh ini berdasarkan survey bank Mandiri internet bankingnya jelek, untuk conventional banking lumayan tapi banyak biaya admin. Kalau bank Permata internet bankingnya ok tapi conventional bankingnya kurang.

  1. frans 
    April 28, 2010 - 18:05:48

    Akhirnya saya beralih ke Bank Mandiri. Procedurenya gak berbelit, buka tabungan cuma 1 hari sampai bisa dapet kartu ATM, hari ke 2 uda aktif internet banking plus dapet token pula. Kalo bank lain butuh waktu minimal seminggu untuk bisa dapetin token.

    Untuk feature internet banking Mandiri sih standard-lah, tapi untuk basic internet transaction sudah cukuplah.


Leave comment

This item is closed, it's not possible to add new comments to it or to vote on it
« Prev itemNext item »