July 20, 2008 | Author: frans
Sadar atau tidak terkadang dalam hidup ini masih banyak orang-orang yang selalu merasa dirinya benar sehingga menutup diri untuk memperbaiki diri dengan menerima kritikan-kritikan ataupun masukan yang dapat membangun. Terlebih kalau orang tersebut sudah di posisi yang menurutnya sudah tinggi. Padahal pepatah lama mengatakan "Ada gunung diatas gunung".
Saat mereka dihadapkan dengan fakta bahwa ada yang lain yang lebih baik maka kata-kata pembelaan diri selalu saja keluar dari mulutnya, tidak saja pembelaan diri yang bersifat protektif (tidak mau disalahkan), tapi juga pencarian "kambing hitam" langsung dicari walaupun terkadang apa yang diucapkan tidak masuk akal dan terkesan dicari-cari. Begitu juga keluhan-keluhan yang dicetuskan. Mereka tidak sada bahwa dengan pernyataan-pernyataan seperti ini, justru mereka mempermalukan diri sendiri karena setiap orang bisa melihat seberapa rendah kedewasaan orang tersebut.
Justru orang-orang akan lebih respect jika dia bisa berkata. "Ya saya salah, saya akan berusaha untuk memperbaiki diri tolong bantu saya". Mungkin ada yang menganggap pernyataan itu adalah pernyataan yang merendahkan diri. Tapi menurut saya pernyataaan seperti itu adalah pernyataan dari seorang yang sangat gentleman, terlebih jika bisa keluar dari mulut seorang pemimpin. Dia menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang rendah hati dan terbuka, bukan pemimpin berbasis kerajaan yang selalu menganggap dirinya benar, dan tumpas/jatuhkan seluruh orang yang berusaha mengkritiknya.
Ketidakmauan untuk menerima kritik dan memperbaiki diri adalah kesalahan fatal dalam hidup ini. Setiap kita tentu tahu kalau kita tidaklah sempurna. Kemampuan kita terbatas dan yang tersulit dalam hidup ini adalah melihat kesalahan diri sendiri. Kritik bagi saya adalah ungkapan kasih sayang karena orang-orang di sekeliling kita memberikan perhatian dengan menunjukkan kesalahan kita dengan maksud agar kita dapat memperbaiki diri. Namun oleh sebagian orang, setiap kritik selalu dianggap sebagai usaha untuk menjatuhkan dirinya.
Mungkin saja ada orang yang melakukan kritik dengan tujuan untuk menjatuhkan, tapi menurut saya kritik yang seperti itu bukan datang dari orang dekat, tapi dari orang luar. Dan kritik yang seperti ini biasanya tidak ada solusi dan kritiknya tidak berbukti dan beralasan.
Kalau boleh jujur, mungkin banyak dari orang tua kita yang bersifat seperti itu. Orang tua sayapun demikian. Namun kalau ruang lingkupnya kecil (keluarga) mungkin tidak terlalu berdampak besar, tetapi kalau orang itu adalah seorang pemimpin, wah itu akan sangat besar sekali dampaknya. Kehancuran organisasi bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Ada pendapat atau komentar dari rekan-rekan?
Saat mereka dihadapkan dengan fakta bahwa ada yang lain yang lebih baik maka kata-kata pembelaan diri selalu saja keluar dari mulutnya, tidak saja pembelaan diri yang bersifat protektif (tidak mau disalahkan), tapi juga pencarian "kambing hitam" langsung dicari walaupun terkadang apa yang diucapkan tidak masuk akal dan terkesan dicari-cari. Begitu juga keluhan-keluhan yang dicetuskan. Mereka tidak sada bahwa dengan pernyataan-pernyataan seperti ini, justru mereka mempermalukan diri sendiri karena setiap orang bisa melihat seberapa rendah kedewasaan orang tersebut.
Justru orang-orang akan lebih respect jika dia bisa berkata. "Ya saya salah, saya akan berusaha untuk memperbaiki diri tolong bantu saya". Mungkin ada yang menganggap pernyataan itu adalah pernyataan yang merendahkan diri. Tapi menurut saya pernyataaan seperti itu adalah pernyataan dari seorang yang sangat gentleman, terlebih jika bisa keluar dari mulut seorang pemimpin. Dia menunjukkan bahwa dia adalah pemimpin yang rendah hati dan terbuka, bukan pemimpin berbasis kerajaan yang selalu menganggap dirinya benar, dan tumpas/jatuhkan seluruh orang yang berusaha mengkritiknya.
Ketidakmauan untuk menerima kritik dan memperbaiki diri adalah kesalahan fatal dalam hidup ini. Setiap kita tentu tahu kalau kita tidaklah sempurna. Kemampuan kita terbatas dan yang tersulit dalam hidup ini adalah melihat kesalahan diri sendiri. Kritik bagi saya adalah ungkapan kasih sayang karena orang-orang di sekeliling kita memberikan perhatian dengan menunjukkan kesalahan kita dengan maksud agar kita dapat memperbaiki diri. Namun oleh sebagian orang, setiap kritik selalu dianggap sebagai usaha untuk menjatuhkan dirinya.
Mungkin saja ada orang yang melakukan kritik dengan tujuan untuk menjatuhkan, tapi menurut saya kritik yang seperti itu bukan datang dari orang dekat, tapi dari orang luar. Dan kritik yang seperti ini biasanya tidak ada solusi dan kritiknya tidak berbukti dan beralasan.
Kalau boleh jujur, mungkin banyak dari orang tua kita yang bersifat seperti itu. Orang tua sayapun demikian. Namun kalau ruang lingkupnya kecil (keluarga) mungkin tidak terlalu berdampak besar, tetapi kalau orang itu adalah seorang pemimpin, wah itu akan sangat besar sekali dampaknya. Kehancuran organisasi bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
Ada pendapat atau komentar dari rekan-rekan?
Category:
Inspiration
May 20, 2009 - 21:01:49
Saya sepaham dengan Pak Frans. Tulisannya membangun. Kita siap atau pun tidak siap pasti tidak lepas dari kritikan. Meskipun kerapkali kritikan itu kadang membuat ego kita bereaksi, namun sebenarnya jika ada orang lain mencoba memberi kritikan kepada kita dgn cara yang elegan ataupun tidak itu sebenarnya bukti mereka masih peduli. Bukankah begitu, Pak Frans?