Awalnya saya dan Istri kebingungan mencarikan nama untuk si kecil, karena terus terang kami mempunyai syarat-syarat tertentu untuk memberikan sebuah nama. Soalnya bagi kami nama itu secara tidak langsung dapat mempengaruhi mental si anak di masa yang akan datang.

Syarat yang kami tetapkan adalah sbb:
1. Harus diawali dengan huruf "A"; karena kami ingin anak kami menjadi pionner bukan follower
2. Belum pernah digunakan sebagai produk barang
3. Mempunyai arti yang positif
4. Kalau bisa bukan nama yang pasaran

Setelah searching di internet akhirnya kami mendapatkan sebuah nama yang kami nilai cukup bagus. Lagipula kami juga mau kelak anak kami ini bisa kuat menghadapi kondisi yang sekarang ini, dalam artian bisa lebih "tahan banting" untuk menghadapi kehidupan ini.

Saat kami (saya dan istri) mau tidur, istri saya sudah mulai mengeluh tentang kontraksi dan juga diikuti adanya mules dan keluar darah seperti pada mens. Awalnya saya mau ke RS-nya di pagi hari saja, dengan alasan angkutan umum lebih mudah ditemui daripada dini hari. Namun karena tidak tega untuk menundanya, akhirnya saya mulai mencari Taxi untuk mengantarkan istri saya ke RSIA Hermina

Kamera lupa dibawa
Buku A Man's Guide to Pregnancy yang saya baca ternyata tidak beralasan jika disana dikatakan, bahwa seberapapun siapnya kita menyiapkan perlengkapan persalinan pasti ada saja yang ketinggalan. Kamera yang dari dulu sudah disiapin ternyata ketinggalan juga.

Hari-hari menjelang persalinan

Hari ini sudah termasuk minggu ke 38 umur kandungan istri saya. Seperti yang sebelum-belumnya, hasilnya selalu baik.


dr Andrew memprediksikan bahwa berat tubuh si kecil sekitar 3 kgan dengan kondisi ini Istri saya 80% masih memungkinkan kelahirannya dilakukan dengan normal.

Tidak banyak yang bisa diceritakan dengan kondisi seperti ini.