May 23, 2012 | Author: frans
Pagi ini sekitar jam 4 saya terbangun, tapi ntah kenapa saya punya dorongan kuat untuk menulis hal ini di blog saya walaupun sudah berbulan-bulan saya tidak menulisnya. Saya bukan pendeta, saya juga bukan pengkotbah dan ini kali pertama saya menulis hal yang berbau religius. Saya gak punya latar belakang pendidikan theologi tapi saya menulis berdasarkan kotbah dan kesaksian hamba Tuhan dan dorongan Tuhan.
Minggu yang lalu, saya berkesempatan untuk mendengarkan kotbah dari Ev.Steven Yunadi. Dalam salah satu kotbahnya beliau sempat menyinggung tentang mendengar suara Tuhan dan beliau memberi contoh bagaimana kadang kita diberitahukan Tuhan dengan cara adanya damai sejahtera dalam hati kita saat kita mengambil keputusan. Misalnya saat ada pilihan apakah kita tinggal di rumah atau jalan-jalan ke mall. Saat kita mulai memutuskan kita jalan-jalan ke mall tapi tiba-tiba ada gejolak (perasaan tidak enak) di hati. Dengan kondisi seperti ini ada beberapa orang yang membatalkan rencana itu ada juga yang memaksakan rencana itu. Dan tidak jarang biasanya ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat kita memaksakan hal ini.
Minggu yang lalu, saya berkesempatan untuk mendengarkan kotbah dari Ev.Steven Yunadi. Dalam salah satu kotbahnya beliau sempat menyinggung tentang mendengar suara Tuhan dan beliau memberi contoh bagaimana kadang kita diberitahukan Tuhan dengan cara adanya damai sejahtera dalam hati kita saat kita mengambil keputusan. Misalnya saat ada pilihan apakah kita tinggal di rumah atau jalan-jalan ke mall. Saat kita mulai memutuskan kita jalan-jalan ke mall tapi tiba-tiba ada gejolak (perasaan tidak enak) di hati. Dengan kondisi seperti ini ada beberapa orang yang membatalkan rencana itu ada juga yang memaksakan rencana itu. Dan tidak jarang biasanya ada hal-hal yang tidak diinginkan terjadi saat kita memaksakan hal ini.
Category:
General
| | 2 Comments