May 04, 2006 | Author: frans
Pagi itu hujan turun cukup deras, kalau tidak salah dari jam 5 sudah turun. Kami bangun sekitar jam 7 pagi, lalu langsung sarapan. Dari pilihan sarapan yang terbatas, akhirnya kami memilih nasi goreng dan bihun goreng.

sekitar jam 8 kurang saya main-main ke receptionis dan bertemu dengan ibu Yuliani (The Owner), dia menawarkan tour 1 hari ke Bedugul 300rb ber-2. Waktu itu saya sempat bingung juga karena hujan tak beranjak berhenti, akhirnya saya ikutan dengan harga 250rb. Drivernya yang akan membawa kami ialah Hendro yang semalam menjemput kami dan Made (orang Bali) yang menjadi guide kami.

Benar-benar tour yang menjengkelkan
Dalam tour itu ternyata ada 3 group yang berbeda. Group pertama terdiri dari 3 cewe dari Jakarta dan group kedua dari sepasang suami istri dan yang ketiga adalah kami berdua (Saya dan Alui). Entah bagaimana perjanjian awalnya, pertama-tama kami harus ikut mengantarkan si suami istri ini mengambil hadiah atas voucher yang entah dia dapat darimana di sebuah hotel di daerah menuju ke arah Uluwatu. Setelah menunggu sekitar 1/2 jam lewat mereka hanya membawa 2 buah kotak yang tidak tahu apa isinya dengan 2 buah t-shirt.

Tour baru dimulai
Setelah itu kami menuju ke Candi Taman Ayun, lalu kami makan siang sekitar jam 1 siang di sebuah rumah makan Pacung Indah yang ternyata tamunya lebih banyak tamu asing. Dalam hati kurang ajar bener nich, kami "terpaksa" harus mengeluarkan uang hampir 100 ribu untuk makan siang saja :(. Lagipula makanan yang makan itu tidak terlalu enak, ayam bakar yang saya pesan masih ada darahnya :(. Setelah saya komplain ternyata jawabnya kalau ayam bakar di sini memang begitu. Wah saya gak bisa jawab apa-apa lagi. Tempat ini sangat gak kami reccomended. Setelah itu kami ke Bedugul dan sampai disana sekitar jam 2 siang. Setelah ke Bedugul, kami ke Alas kedaton melihat "saudara tua" alias monyet2 yang agak-agak liar. Orang bilang sich di sini masih mending ketimbang di Sange.

Kami di Candi Taman Ayun


Kami di Bedugul



[Klik untuk memperbesar]
Kami di Alas Kedaton



Tanah Lot yang terlambat


Setelah Alas kedaton kami menuju ke Tanah Lot, sampai di sana cukup telat sekitar jam 6 sore kami baru sampai, jadi kami tidak bisa benar-benar melihat sun set di sana :(.

Alui sakit
Setelah sekitar pukul 7:30, kami "dipaksa" mengantarkan suami istri itu ke Bandara. Si driver (Hendro) mau mengajak kami makan ke Jimbaran, tapi berdasarkan pengalaman ketiga cewe tadi yang sempat makan di Jimbaran yang menghabiskan uang 400rban bertiga kami jadi gak mau ke sana, apa lagi tadi siang sudah mendapatkan pengalaman yang kurang baik dengan si Hendro dan Made.

Sesampai di bandara, sudah sekitar jam 20:30. Entah mengapa si Alui minta plastik, ech gak disangka-sangka. Dia muntah-muntah, duh bingung nich dibuatnya.
Sepertinya suatu kesalahan terbesar kami mengikuti tour ini. Dengan mengikuti tour ini, bukan saja budget kami kerkuras terlalu besar hanya untuk hal yang tidak terlalu penting, tetapi fisik kami juga turut terkuras.

Kemudian kami sepakat untuk makan dekat rumah saja, setelah itu kami mampir sebentar dekat hotel menjemput teman ketiga cewe tadi. kami akhirnya makan di href="http://www.madeswarung.com">Made's Warung di jalan Pantai Kuta yang katanya cukup terkenal, tapi menurut kami berdua sich makanannya biasa aja dan yang pasti mahal juga, walau tidak semahal makan siang tadi. kami mengeluarkan hampir 70 ribu untuk 2 orang.

Setelah itu kami pulang dan bagusnya Alui sudah mendingan, walaupun saya lihat Alui sudah terlihat amat lelah dan masih sedikit agak sedikit pucat. Dalam perjalanan pulang kami melewati sebuah prasasti Legian yang dibangun untuk memperingati bom Bali kedua.

Pulang makan kami melewati Prasasti Legian


Setelah sampai di hotel sekitar jam 21an akhirnya kami langsung mandi dilanjutkan melakukan ritual kami lalu tidur zzzzzZZ....

Comments

No comments yet. You can be the first!

Leave comment

This item is closed, it's not possible to add new comments to it or to vote on it
« Prev itemNext item »