February 11, 2007 | Author: frans
Sekali waktu saya masuk ke sebuah bank "LB", di sana saya lihat meja-meja yang biasa ditempatkan para Customer Service. Satu yang menarik perhatian saya adalah, tidak adanya tulisan Customer Service lagi, tetapi dengan papan besar yang tergantung tertulis Meeter & Greeter. Awalnya saya berpikir apakah Meeter & Greeter dan Customer Service memiliki arti yang sama?

Pulangnya saya bersama istri mencari tahu tentang hal ini di kamus bahasa Inggris, ternyata makna dari Meeter & Greeter itu kualitasnya lebih rendah ketimbang Customer Service.

Kalau Customer Service itu memang tugasnya adalah memberikan service/pelayanan kepada klien atau pelanggan. Dimana service/pelayanan yang diberikan untuk memberikan kepuasan pelanggan baik membantu mencarikan informasi yang diinginkan pelanggan maupun membantu untuk menyelesaikan masalah yang alami pelanggan. Intinya Customer Service di sini diharapkan juga bisa menjadi PR (Public Relation) antara perusahaan kepada client.

Sedangkan Meeter & Greeter justru mempunyai pengertian yang tidak lebih dari penyambut tamu. Lebih-lebih hanya sekedar untuk menyapa, bukan untuk membantu memberikan bantuan kepada pelanggan.

Apakah kesalahan penggunaan istilah ini memang niat dari perusahaan untuk menurunkan servicenya?
Saya rasa tidak, tapi hanya supaya lebih "keren", khan sudah ada teller jadi mereka mengharapkan beberapa bagian lain yang berhubungan dengan pelanggan diberi akhiran "er" tetapi yang terjadi malah jadi pergeseran makna.

Sadar atau tidak, sesungguhnya kita juga telah banyak dihadapkan istilah-istilah yang sangat rancu. Mungkin diantara kita pernah mendapakan kartu nama dari seorang sales otomotif dengan title "Executive Marketing". Padahal setahu saya orang yang bertitle Marketing tidak pernah menjual. Tapi melakukan survei lapangan, menentukan paket produk, menentukan harga pasar yang sama sekali tidak ada hubungan dengan jual menjual. Aneh.... tapi itulah yang terjadi di Indonesia ini.

Suka tidak suka, sadar atau tidak. Ya akhirnya kita terpaksa harus menerima penyalahgunaan istilah ini.

Category: General

Comments

  1. rano 
    December 13, 2007 - 19:10:07

    dear frans,
    saya rano,mahasiswa usu tingkat akhir ilmu komunikasi bidang public relations.saya juga seorang pramuniaga di Matahari dept.store Mall Palladium, Medan.saya juga turut berperan selaku greeter. memang benar jika diartikan greeter hanyalah menyambut dan menyapa tamu. jika perusahaan tersebut mengganti kata customer service dengan greeter,bukan berarti ia menurunkan kualitas pelayanan pelanggannya. menurut saya, mungkin perusahaan tersebut ingin mendapat citra positif dari pelanggan dengan cara lebih terlihat ramah dan bersahabat ketika fungsi customer servicenya tidak hanya untuk menyelesaikan masalah, tapi juga menyambut pelanggan dengan ramah. perlu kita sadari bahwa citra customer service di Indonesia hanya selaku penyelesaian masalah.untuk itu, wajar kiranya jika perusahaan tersebut ingin customer servicenya berbeda dengan yang lain.

  1. frans 
    December 13, 2007 - 22:46:29

    Hi Rano... Terima kasih atas commentnya. Saya bukan menilai bahwa kualitas servicenya menurun loh. Tapi saya hanya meninjau dari sisi penggunaan istilah. "Meeter and Greeter" kalau di liat dari kacamata saya memang pengertianya agak kurang greget dibanding dengan Customer Service.
    Tapi kalau menurut saya, kebanyakan perusahaan (bukan semua loh) di Indonesia mencari istilah kesannya asal keren. BTW, Matahari dept store masih group LB juga khan?, jadi ya wajar saja kalau ada kebijakan dari "atas" menggunakan istilah sejenis. Tapi diluar group Lippo saya belum melihat penggunaan istilah ini.
    Salam..

  1. ELLEN AGNESIA 
    June 12, 2008 - 08:32:24

    Dear Frans....

    Saya Ellen, sama dgn Rano Mahasiswa Ilmu Komunikasi USU,Hanya saja saya Program Ekstension.Saat ini saya bekerja di PT.HOME CENTER INDONESIA / Index Furnishings Medan (Salah satu Perusahaan Ritel Furniture Terbesar Di Indonesia).Di Index posisi saya adalah : Customer Relations Officer.KIta punya counter bernama Customer Service,Tapi kita pny nama lebih ke Customer Relations.Artinya hubungan kita dgn Customer adalah seperti Patner.Kita membantu customer untuk memecahkan masalahnya dan memberikan solusi yang Terbaik untuk Cust.tsb...kita sebgai mitra kerja untuk memberikan keuntungan baik buat Customer tsb dan jg keuntungan buat Perusahaan kita.

  1. frans 
    June 12, 2008 - 19:16:01

    Terima kasih atas komentarnya mbak/ibu Ellen, Seperti yang saya katakan pada artikel di atas. Customer Service itu selain menyelesaikan masalah, juga sebagai PR.
    Bahkan menurut saya profesi CS ini adalah profesi yang teramat penting dalam sebuah perusahaan, karena menjadi layer pertama antara perusahaan dengan pelanggan. Kalau CSnya buruk, image perusahaan akan buruk, demikian juga sebaliknya.


Leave comment

This item is closed, it's not possible to add new comments to it or to vote on it
« Prev itemNext item »