Menjadi kaya mungkin adalah keinginan dari banyak orang, mungkin juga anda yang membaca tulisan ini. Tapi tahukah anda bahwa ternyata tidak banyak orang yang bisa menjadi kaya karena memang tidak banyak orang yang mempunyai mental untuk menjadi kaya.
Banyak orang yang saya kenal mengeluh kalau pendapatannya tidak cukup dan selalu merasa kekurangan. Dari yang penghasilannya $30,000 bahkan $150,000 mengatakan hal yang sama. Jujur saya awalnya saya bingung tapi akhirnya saya belajar satu hal.

Jika kita membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu arti kaya adalah mempunyai banyak harta. Mempunyai banyak harta itu terjadi jika pengeluaran yang kita keluarkan lebih kecil dari pendapatan. Jika pengeluaran lebih besar dari pendapatan itu namanya lebih besar pasak daripada tiang dan selamanya ia akan merasa kekurangan.

Banyak orang yang besar pengeluarannya justru mengikuti penghasilannya, misalnya saat ia berpenghasilan $3,000 sebulan ternyata pengeluarannya $3,100. Saat ia naik gajinya menjadi $3,500 justru pengeluarannya naik lagi menjadi $3,600 dan terus seperti itu. Kondisi ini justru tidak akan pernah habis dan berapapun yang ia hasilkan akan terus menerus merasa kurang. Padahal jika andaikan saat penghasilannya $3,500 dia bisa mempertahankan pengeluarannya tetap $3,100 justru dia sudah bisa sedikit manjadi kaya. Karena dia sudah surplus $400.

Mempersiapkan mental untuk menjadi kaya
Sebenarnya konsep untuk menjadi kaya itu sederhana, yakni mengusahakan pengeluaran lebih kecil dari pendapatan. Tetapi masalahnya kadang kita tidak bisa menahan keinginan hati kita untuk membeli, keinginan untuk tampil lebih baik dalam komunitasnya, keinginan untuk lebih dipandang oleh teman-teman dan komunitasnya dan lain sebagainya. Jika saja kita bisa mengerem keinginan-keinginan seperti ini, maka kita baru memulai merintis mental untuk menjadi kaya.



Menjadi kaya tidak harus menjadi pengusaha
Banyak orang berpikir kalau mau jadi kaya haruslah menjadi pengusaha, itu semua seperti apa yang dikatakan dalam bukunya Robert Kiyosaki, "Rich Dad Poor Dad". Tapi setelah saya membaca buku Safir senduk, "Siapa Bilang Jadi Karyawan Tidak Bisa Kaya", justru menghancurkan teori dari Robert Kiyosaki.

Menjadi pengusaha bukanlah hal yang buruk, tetapi tahukah anda bahwa tidak semua pengusaha sukses dan tidak semua pengusaha bisa menjadi kaya. Bahkan tidak sedikit pengusaha yang gulung tikar dan kembali lagi bekerja dan memulai kembali dari nol.

Bagi saya, mau anda menjadi pengusaha ataupun jadi karyawan dua-duanya akan tetap merasa kekurangan kalau tidak pandai-pandai mengatur keuangan. Intinya adalah bukan pengusaha atau karyawan-nya, tetapi bagaimana kita mengatur keuangan kita sendiri dan mengerem keinginan-keinginan kita untuk membeli barang-barang yang tidak/belum diperlukan, terlebih jika hanya dibeli untuk pemuas mata dan gengsi.



Sesungguhnya menjadi pengusaha maupun karyawan, keduanya mempunyai prospek untuk menjadi kaya dan tidak ada satupun profesi yang lebih dari yang lain. Kalau semua orang jadi pengusaha, maka siapalah yang menjadi karyawannya dan kalau semua manjadi karyawan siapa pula yang nanti akan menjadi pengusahanya.

Menutup tulisan ini, saya mempunyai link tentang 69 tips keuangan yang bisa anda pelajari dan memungkinkan anda untuk menjadi kaya walaupun anda cuma seorang karyawan. Artikelnya bisa anda lihat di sini